Iduladha merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam yang ditandai dengan penyembelihan hewan qurban. Daging kurban yang dihasilkan kemudian didistribusikan kepada yang berhak, termasuk fakir, miskin, dan kerabat.
Namun, sering muncul pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai apakah daging kurban dicuci atau tidak sebelum diolah. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini!
Banyak yang Ragu Apakah Daging Kurban Boleh Dicuci
Keraguan untuk mencuci daging kurban sebelum dimasak seringkali disebabkan oleh kekhawatiran akan mengurangi kualitas dan kebersihan daging. Ada anggapan bahwa mencuci daging dapat menyebarkan bakteri dari permukaan daging ke bagian dalam.
Namun, pandangan ini perlu ditinjau dari sudut pandang yang lebih holistik dan berdasarkan fakta ilmiah.
Pandangan Ilmiah: Boleh atau Tidak?
Dari sudut pandang ilmiah, mencuci daging mentah, termasuk daging qurban, sebenarnya tidak diperlukan dan bahkan bisa berbahaya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mencuci daging mentah tidak dianjurkan.
1. Penyebaran Bakteri
Mencuci daging mentah dapat menyebabkan penyebaran bakteri patogen (jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit atau infeksi pada manusia, hewan, atau tumbuhan), seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Campylobacter ke permukaan dapur, alat-alat masak, dan makanan lain melalui percikan air.
2. Kontaminasi Silang
Kontaminasi silang adalah transfer bakteri atau mikroorganisme berbahaya dari satu benda ke benda lainnya. Proses ini sering terjadi dalam konteks penanganan makanan, termasuk dapur rumah tangga, restoran, dan fasilitas pemrosesan makanan lainnya.
Berdasarkan perantaranya, kontaminasi silang terbagi menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Kontaminasi silang langsung terjadi ketika makanan mentah, seperti daging, bersentuhan langsung dengan makanan siap saji, seperti salad atau buah yang tidak dimasak.
Sementara itu, kontaminasi tidak langsung terjadi ketika bakteri berpindah melalui peralatan dapur, tangan, atau permukaan yang telah bersentuhan dengan makanan mentah dan kemudian bersentuhan dengan makanan siap saji.
Nah, dalam kasus mencuci daging qurban, kontaminasi silang tidak langsung amat berpeluang terjadi melalui air cucian yang terciprat.
3. Proses Memasak
Proses memasak dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri yang ada pada daging. Oleh karena itu, memastikan daging dimasak hingga suhu yang aman adalah langkah yang lebih penting.
Tip Menangani Daging kurban dengan Aman
Untuk menjaga kebersihan dan kualitas daging tanpa mencucinya, berikut beberapa tip yang dapat Anda terapkan.
1. Penyimpanan yang Tepat
Sumber: Image 2
Simpan daging kurban di lemari pendingin jika akan dimasak dalam waktu dekat. Pastikan suhu kulkas Anda berada pada suhu 4oC (39oF) atau lebih rendah. Ini akan membantu menjaga daging tetap segar lebih lama.
Kemudian, gunakan wadah kedap udara atau bungkus daging dengan rapat menggunakan plastic wrap atau aluminium foil sebelum meletakkannya di dalam kulkas.
Terakhir, beri label pada setiap wadah atau bungkus dengan tanggal penyimpanan untuk memudahkan pemantauan kesegaran daging. Gunakan daging yang disimpan lebih awal terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada daging yang melewati masa simpannya.
Jika tidak akan dimasak dalam waktu dekat, simpan di dalam freezer untuk menghindari pertumbuhan bakteri. Pastikan freezer Anda berada pada suhu -18oC (0oF) atau lebih rendah untuk memastikan daging beku tetap aman dalam jangka waktu lama.
Kemudian, bungkus daging dengan rapat menggunakan plastic wrap, aluminium foil, atau kantong freezer untuk mencegah freezer burn, yang dapat merusak tekstur dan rasa daging. Bagi daging dalam porsi kecil sesuai kebutuhan sekali masak untuk memudahkan pencairan dan penggunaan.
Terakhir, seperti penyimpanan dalam kulkas, beri label pada setiap bungkus atau wadah dengan tanggal penyimpanan.
Sebagai tip tambahan, jika Anda berencana menyimpan daging dalam jangka panjang (lebih dari beberapa bulan), pertimbangkan untuk menggunakan mesin vacuum sealer yang dapat mengeluarkan udara dari kantong penyimpanan, memperpanjang masa simpan, dan menjaga kualitas daging.
2. Gunakan Alat yang Bersih
Gunakan pisau dan talenan yang bersih saat memotong daging. Pastikan alat-alat ini dicuci dengan sabun dan air panas setelah digunakan.
3. Hindari Kontaminasi Silang
Pisahkan daging mentah dari makanan lain, terutama yang tidak akan dimasak lebih lanjut, seperti salad atau buah.
4. Cuci Tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani daging mentah.
5. Masak dengan Benar
Masak daging hingga matang sempurna. Suhu internal yang disarankan untuk daging merah adalah minimal 63oC (145oF), dan untuk daging cincang adalah minimal 74oC (165oF). Gunakan termometer daging untuk memastikan kematangannya.
Sebagai tip tambahan, istirahatkan daging selama beberapa menit setelah dimasak untuk memungkinkan jus meresap kembali ke dalam serat daging, membuatnya lebih lembut dan beraroma.
Kesimpulan
Sumber: Image 3
Nah, kini Anda mengetahui kenapa daging kurban tidak boleh dicuci. Selain bukan langkah yang diperlukan, hal tersebut dapat berisiko menyebarkan bakteri. Fokuslah pada penanganan dan pemasakan yang benar untuk memastikan kebersihan dan keamanannya.
Dengan mengikuti praktik kebersihan yang baik, Sobat Baik Taman Zakat dapat menikmati hidangan daging sapi atau kambing dengan tenang dan aman. Selamat menikmati sajian daging kurban bersama keluarga dan orang-orang terkasih!